Senjata, alat-alat menangkap ikan, pakaian adat suku dayak, dan sistem perladangan suku dayak

Setiap suku pasti memiliki ciri khas masing-masing baik itu dari senjata, alat-alat untuk berburu, alat transportasi, pakaian dan lain-lain. Terlebih lagi kita tahu bahwa pada zaman dahulu tidak ada teknologi yang canggih dan kehidupan sehari-hari pun Bergantung pada alam, yang memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu suku dayak memiliki teknologi-teknogi tradisional untuk membantu aktivitas mereka sehari-hari. Berikut ini sedikit ulasan tentang alat teknologi suku dayak
A. Senjata tradisional
Suku dayak biasanya menggunakana senjata pada waktu-waktu tertentu saja, misalkan pada saat peperangan (membela diri dalam situasi yang genting), dan biasanya senjata-senjata tertentu digunakan juga dalam berburu( seperti mandau, sipet/sumpitan dan tombak)  dan masih banyak lagi kegunaan dari senjata-senjata yang dimiliki oleh suku dayak, berikut ini macam-macam sejata suku dayak:
1. Mandau
2. Sipet/sumpitan
3.lonjo/tombak
4.dohong (semacam keris tetapi lebih besar )
5. Nyabur
6. Langgai tingang
7. Parang jimpul
8. Pisau ambang
9. Tangkitn
10. Pisau lantik
11. Parang klewang
12. Luwuk
13. Langgei
14. Lela ( bahasa dayak ngaju meriam )
Dan Masih banyak lagi senjata suku dayak yang lainnya.
B.Alat- alat untuk menangkap ikan
1. Jala/rengge (sejenis jaring untuk menangkap ikan )
2. Tampirei
4. Pihing
5. Pasat
6. Tangguk
7. Bubu
8. Serua
9. Serepang
10. Pancing
11. Tombak
C. Pakaian Adat Suku Dayak
Pada zaman dahulu suku dayak pulau kalimantan menggunakan EWAH (terbuat dari kulit kayu nyamo) ewah ini digunakan khusus untuk laki-laki di lengkapi dengan SABUK (lawung), SALUNTUP( penutup kepala ). Sedangkan pakaian adat secara umum (dipengaruhi oleh perkembangan zaman), antara lain
1. Batik dengan motif batang garing
2. Saluntup (penutup kepala)
3. Tatupung (yang biasanya dipakai oleh damang/ketua adat)
4. Sumping( khusus untuk perempuan )
5. Puko( rompi)/karungkung sulan
SISTEM PERLADANGAN SUKU DAYAK
Malan( Bahuma/Berladang) istilah Bahasa Indonesia adalah berladang dengan sistem berpindah-pindah. Berikut ini beberapa tahap dalam berladang
1. Menentukan waktu untuk memulai berladang( ketika manampara malanl
2. Pemilihan lokasi (memilih kaleka)
3. Menebas (mandirik)
4. Mebebang (maneweng)
5. Pengeringan ( mangeang dirik tewengan)
6. Membakar (manusul tewengan)
7. Menanam padi (manugal)
8. Merumput (membawaw)
9. Menuai padi/panen (menggetem)
Setelah panen padi, masih terdapat proses selanjutnya dalam bahasa dayak di sebut dengan ngihik( dayak ngaju) setelah itu dilakukan penjemuran dan proses akhir di giling hingga menjadi beras ( pada zaman dahulu menggiling masih menggunakan lesung untuk menumbuk padi hingga menjadi beras )
Berikut ini salah satu dokumentasi sistem perladangan suku dayak 


Salah satu contoh senjata suku dayak

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer